Skin Anxiety: When Your Skin Becomes A Window to Your Psychology

Skin might not be the only sign, but the fact is accurate!

Author: Novia Aisyah

 

Believe it or not, Skin Anxiety is real. Did you ever hear about it? Does it mean your skin could feel anxious like us? Or is it the feeling of insecure and anxiety that we fell about our skin?

 

No

 

Basically, it often happens when your mental condition affects your physical condition. For this reason, we also often hear what is called psychosomatic illness or impaired bodily functions due to an unstable mental condition. Skin anxiety also has the same effect base as psychosomatic illness.

 

There are several studies on skin anxiety. One of them was carried out on more than 500 medical master students at King Saud University. The study, published under the title Association of Psychological Stress with Skin Symptoms Among Medical Students, summarizes some of the most common complaints from psychological stress that these students experience. Hair loss is the most common complaint. Then followed by acne, oily scalp and / or dandruff, to itchy skin.

 

The study, of course, also stated that students with low stress levels had fewer skin complaints. It is quite worrying if we are at the negative pole. And apart from what was mentioned earlier, some other skin complaints are dry / sore rash, skin itching, rashes, and warts.

 

However, skin anxiety is not something that can be immediately cured with skin or hair beauty products. Skin condition caused by stress and anxiety needs solutions that go beyond the surface. And this mental condition is closely related to what is commonly referred to as 'perceived stress'. Perceived stress is the stress felt by each individual. Now, in this case, each person may have a different level, as well as a different perception of pressure.

 

This level of stress is highly influenced by personality, worldview, life experiences and habits of dealing with this kind of experiences, nurture, and to the most unconscious level. Therefore, knowing that many factors that affect stress levels and skin conditions, we cannot immediately justify them. For example, if your coworker has acne that is severe enough, we cannot simply make a diagnosis through the type of acne alone.

 

Holistic skin treatment (comprehensive) is the most appropriate step in dealing with skin problems. Because it could be not just a problem with hormones, food, hygiene, and other single factors. Skin anxiety, as we are currently talking about, may be the cause of multiple skin conditions.

 

The importance of why holistic treatment that improves mental health is so necessary is because of that skin anxiety corelates with it. The point is anxiety and stress cause skin disorders. And so do skin disorders provide added stress and anxiety in their own right.

 

Breaking this chain is not an overnight effort. It takes sincere approach, such as breaking the stigma of a skin condition, maintaining a healthy diet, regular activities, and so on. As the saying goes, "Killing two birds with one stone". A holistic treatment will be able to make healthy skin, better mental health, and better physical condition.

 how to control skin anxiety

 

Source: Bin Saif, Alatoaibi, Alzolibani, Almodihesh, Albraidi, Alotaibi, Yosipovitch. "Association of psychological stress with skin symptoms among medical students." Saudi Med J. 2018 Jan; 39(1): 59–66. doi: 10.15537/smj.2018.1.21231.

 


 

Bahasa

 

Skin Anxiety: Ketika Kulit Menjadi Jendela bagi Kondisi Psikologis Kamu

 

Kulit bukan satu-satunya pertanda, tapi faktanya akurat!

Penulis: Novia Aisyah

 

Ngga bermaksud bikin kamu takut, tapi skin anxiety itu benar adanya. Ngomong-ngomong udah tau soal skin anxiety, belum? Apakah skin anxiety artinya kulit merasakan cemas seperti kita? Atau kita yang anxiety dan insecure sama kondisi kulit?

 

Nope, bukan semuanya. 

 

Pada dasarnya, sering terjadi di mana kondisi mental yang sedang kurang baik ikut mempengaruhi kondisi fisik kamu. Karena itulah, kita juga sering mendengar apa yang disebut dengan penyakit psikosomatis atau gangguan fungsi tubuh dikarenakan kondisi mental yang kurang stabil. Nah, skin anxiety ini punya basis imbas yang sama dengan penyakit psikosomatis.

 

Ada beberapa penelitian tentang skin anxiety. Salah satunya dilakukan pada lebih dari 500 mahasiswa magister kedokteran di King Saud University. Penelitian yang dipublikasikan dengan judul Association of Psychological Stress with Skin Symptoms Among Medical Students ini menyimpulkan beberapa keluhan paling umum yang dialami mahasiswa-mahasiswa tersebut. Kerontokan rambut adalah keluhan paling banyak. Kemudian diikuti dengan jerawat, kulit kepala berminyak dan/atau berketombe, hingga kulit yang terasa gatal.

 

Penelitian tersebut tentu saja menyebut kebalikannya, bahwa mahasiswa dengan tingkat stres yang rendah mempunyai keluhan kulit lebih sedikit. Melihat hasil penelitian tersebut, cukup mengkhawatirkan memang, seandainya kita ada di kutub negatifnya. Dan selain seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa keluhan kulit lainnya adalah ruam kering/perih, gatal-gatal pada kulit, ruam di tangan, hingga munculnya kutil.

 

Namun, skin anxiety ini sebetulnya bukanlah sesuatu yang bisa segera disembuhkan dengan produk kecantikan kulit ataupun rambut. Kondisi kulit yang disebabkan oleh stres dan kecemasan perlu solusi yang lebih dari sekedar di permukaan. Termasuk menstabilkan kondisi mental itu sendiri. 

 

Dan kondisi mental ini ternyata erat kaitannya dengan apa yang umum disebut sebagai 'perceived stress'. Kalau disederhanakan, perceived stress adalah stres yang dirasakan masing-masing individu. Nah, dalam hal ini, tiap orang bisa memiliki level atau kadar yang berbeda, serta persepsi yang berbeda terhadap sebuah tekanan.

 

Level stres ini sangat dipengaruhi oleh kepribadian, pandangan seseorang terhadap sesuatu, pengalaman hidup & kebiasaan menghadapi pengalaman tersebut, kronologi bagaimana ia dibesarkan, sampai ke tingkat yang paling tidak disadari, seperti reaksi otomatis akan sebuah situasi. 

 

Karena itulah, ketika mengetahui banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat stres dan kondisi kulit, tidak bisa kita dengan segera memberikan justifikasi. Misalnya, kawan kerjamu mempunyai jerawat yang cukup parah, maka kita tidak bisa menyingkat diagnosa hanya melalui jenis jerawatnya saja.

 

Pengobatan kulit secara holistik (menyeluruh) memang langkah paling tepat dalam menangani permasalahan kulit. Sebab, bisa jadi bukan sekedar problematika hormon, makanan, kebersihan, dan faktor tunggal lainnya. Skin anxiety, seperti yang sekarang ini kita bicarakan, bisa jadi merupakan penyebab dari kondisi kulit yang kurang berfungsi dengan baik.

 

Pentingnya lagi kenapa pengobatan holistik yang menyentuh kesehatan mental amat diperlukan adalah, skin anxiety ini bekerja seperti roda. Maksudnya adalah, kecemasan dan stres menimbulkan gangguan pada kulit. Dan begitu juga gangguan kulit memberikan tambahan stres dan kecemasan tersendiri. 

 

Memutus rantai ini memang bukan upaya yang bekerja dalam satu langkah kerja. Butuh penanganan tulus, seperti memutus stigma akan suatu kondisi kulit, mengusahakan diet yang sehat, aktifitas yang teratur, dan sebagainya. Tapi pasti berhasil.


Seperti pepatah yang berbunyi, "Sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui," begitu juga mengobati skin anxiety. Satu pengobatan holistik akan mampu membuat kulit sehat, kesehatan mental yang lebih baik, dan fisik yang lebih prima.

 

Sumber: Bin Saif, Alatoaibi, Alzolibani, Almodihesh, Albraidi, Alotaibi, Yosipovitch. "Association of psychological stress with skin symptoms among medical students." Saudi Med J. 2018 Jan; 39(1): 59–66. doi: 10.15537/smj.2018.1.21231.